tag:blogger.com,1999:blog-65609888010444374372024-03-06T14:58:07.551+07:00TokekDjanoearhttp://www.blogger.com/profile/05253545807999599051noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-6560988801044437437.post-37999511862077660512009-12-16T15:11:00.001+07:002010-02-25T10:54:42.982+07:00Tokek<p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><strong>Tokek</strong> adalah nama umum untuk menyebut <a title="Cecak" rel="#someid0" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cecak">cecak</a> besar. Ada beberapa jenis tokek, namun istilah <em>tokek</em> biasanya merujuk kepada jenis tokek rumah berikut.</span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><strong>Tokek rumah</strong> adalah sejenis <a title="Reptil" rel="#someid1" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reptil">reptil</a> yang masuk ke dalam golongan cecak besar, suku <strong>Gekkonidae</strong>. Tokek rumah memiliki nama ilmiah <em>Gekko gecko</em> (Linnaeus, 1758). Dalam bahasa lain hewan ini disebut sebagai <em>téko</em> atau <em>tekék</em> (<a title="Bahasa Jawa" rel="#someid2" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa">bahasa Jawa</a>), <em>tokék</em> (<a title="Bahasa Sunda" rel="#someid3" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sunda">bahasa Sunda</a>), dan <em>tokay gecko</em> atau <em>tucktoo</em> (<a title="Bahasa Inggris" rel="#someid4" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris">bahasa Inggris</a>).</span></p> <h2 style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><span>Identifikasi</span></span></h2> <div id="attachment_7" style="width: 415px; font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><a href="http://tokeks.files.wordpress.com/2009/02/tokek.jpg"><img title="tokek" src="http://tokeks.files.wordpress.com/2009/02/tokek.jpg?w=405&h=220&h=220" alt="Tokek" height="220" width="405" /></a>Tokek</span></div> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Cecak yang berukuran besar, berkepala besar. Panjang total mencapai 340 mm, hampir setengahnya adalah ekornya.</span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><em>Dorsal</em> (sisi punggung) kasar, dengan banyak bintil besar-besar. Abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga. <em>Ventral</em> (perut, sisi bawah tubuh) abu-abu biru keputihan atau kekuningan. Ekor membulat, dengan enam baris bintil; berbelang-belang.</span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi dengan bantalan pengisap yang disebut <em>scansor</em>, yang terletak di sisi bawah jari. Gunanya untuk melekat pada permukaan yang licin. Maka, dari sisi atas jari-jari tokek nampak melebar.</span></p> <h2 style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Ekologi, perilaku dan penyebaran</span></h2> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Tokek yang kerap ditemui di pohon-pohon di pekarangan dan di rumah-rumah, terutama di pedesaan dan tepi hutan. Suara teritorialnya yang keras dan khas, <em>gek-koo.. gek-koo…</em>, menjadi dasar penyebutan namanya dalam berbagai bahasa.</span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Tokek rumah memangsa aneka serangga, cecak lainnya yang lebih kecil, <a title="Tikus" rel="#someid5" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tikus">tikus</a><a title="Burung" rel="#someid6" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung">burung</a> kecil. Seperti bangsa cecak lainnya, tokek aktif berburu terutama di malam hari. Terkadang tokek turun pula ke tanah untuk mengejar mangsanya. Di siang hari, tokek bersembunyi di lubang-lubang kayu, lubang batu atau di sela atap rumah.</span> kecil dan mungkin juga </p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Tokek melekatkan telurnya, yang biasanya berjumlah sepasang dan saling berlekatan, di celah-celah lubang pohon; retakan batu; atau jika di rumah, di belakang almari atau di bawah atap. Tempat bertelur ini kerap pula digunakan oleh beberapa tokek secara bersama-sama. Telur menetas setelah dua bulan lebih.</span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Hewan ini tersebar luas mulai dari <a title="India" rel="#someid7" href="http://id.wikipedia.org/wiki/India">India</a> timur, <a title="Nepal" rel="#someid8" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nepal">Nepal</a>, <a title="Bangladesh" rel="#someid9" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangladesh">Bangladesh</a>, lewat <a title="Myanmar" rel="#someid10" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Myanmar">Myanmar</a>, <a title="Tiongkok" rel="#someid11" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok">Tiongkok</a> selatan dan timur, <a title="Thailand" rel="#someid12" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand">Thailand</a>, <a title="Semenanjung Malaya" rel="#someid13" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malaya">Semenanjung Malaya</a> dan pulau-pulau di sekitarnya, <a title="Sumatra" rel="#someid14" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra">Sumatra</a>, <a title="Jawa" rel="#someid15" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa">Jawa</a>, <a title="Borneo" rel="#someid16" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Borneo">Borneo</a>, <a title="Sulawesi" rel="#someid17" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi">Sulawesi</a>, <a title="Lombok" rel="#someid18" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lombok">Lombok</a>, <a title="Flores" rel="#someid19" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flores">Flores</a>, <a title="Timor" rel="#someid20" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Timor">Timor</a>, <a title="Aru" rel="#someid21" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aru">Aru</a> dan Kepulauan <a title="Filipina" rel="#someid22" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filipina">Filipina</a> (Manthey & Grossmann, 1997: 232).</span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><a id="Peringatan" name="Peringatan"></a></span></p> <h3 style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Peringatan</span></h3> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Hati-hati, tokek rumah kerap menggigit jika ditangkap. Bila dipegang, tokek otomatis akan mengangakan mulutnya; siap untuk menggigit penangkapnya. Gigitannya sangat kuat, otot-otot rahangnya seakan mengunci; sehingga muncul <a title="Pemeo (belum dibuat)" rel="#someid23" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemeo&action=edit&redlink=1">pemeo</a> bahwa gigitan tokek tak akan dapat lepas kecuali jika ada petir menyambar. Anggapan yang tidak ada kebenarannya, kecuali bahwa memang betul gigitannya sukar dilepaskan.</span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Ada cara yang mudah untuk menipu tokek agar tak tergigit ketika memegangnya. Letakkan sesuatu yang agak lunak tetapi liat di mulutnya yang menganga, seperti sepotong ranting atau perca kain yang dilipat-lipat, yang tidak mudah putus. Tokek akan menggigitnya dengan sekuat tenaga, sehingga si penangkap aman untuk mengamati, memeriksa dan mengukur hewan itu. Tokek tak akan melepaskan barang itu selama ia masih dipegang orang; namun manakala tokek dibebaskan, ia akan segera melepaskan barang yang digigitnya dan berlari meninggalkannya.</span></p> <p style="font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><code>(sumber: wikipedia/tokek)</code></span></p>Djanoearhttp://www.blogger.com/profile/05253545807999599051noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6560988801044437437.post-44365171572224293452009-11-29T16:03:00.001+07:002009-12-20T13:28:35.355+07:00Budidaya Tokek<span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Tokek sebagai salah satu jenis binatang peliharaan di rumah, ada yang bilang gampang-gampang susah merawatnya. </span></span>Tokek tidak bunyi pertanda dia sedang tidak nyaman atau tidak betah karena berbagai hal, salah satunya karena tidak berada pada lingkungan dan habitatnya. Buatlah kandang sealamiah mungkin agar dia betah. Ada 5 unsur yg perlu dikondisikan pd kandang agar alamiah sehingga dia betah.<div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"> 1. Udara</span><br /><span style="font-size:100%;">2. Kayu (hindari memakai logam atau kawat)<br />3. Air<br />4. Tanah<br />5. Dedauna</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"> kandang sebaiknya terbuat dari bahan dasar kayu/papan dan salah satu permukaan kandang diberikan “kawat kasa”. Tempatkan kandang tokek jauh dari kebisingan dan sering ada orang lalu lala</span><span style="font-size:100%;">ng. kandang tokek juga harus diletakkan di area yang tidak terkena sinar matahari secara langsung dan juga tidak boleh di tempat lembab atau basah. Misalnya… letakkan di teras halaman belakang rumah yang tidak terkena panas sinar matahari langsung dan tidak akan terkena hujan.dalam kandang letakkan juga <b>bumbung bambu</b> atau <b>potongan pipa paralon</b>, untuk tempat persembunyiannya. Ukuran, tentunya disesuaikan dengan ukuran tokeknya.<br /></span></p><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">tokek termasuk binatang kanibal. Oleh karena itu jangan menempatkan lebih dari satu ekor di dalam satu kandang yang sama. Tapi ada juga yang bilang… boleh2 saja… satu kandang ditempati beberapa ekor tokek, tapi… cari tokek yang ukuran tubuhnya seimbang, jangan yang kecil dica</span><span style="font-size:100%;">mpur dengan yang sudah besar. Pakan alamiah tokek adalah serangga, <b>jangkrik</b>, <b>laron</b>, <b>ulat hongkong </b>yang nota bene memiliki kandungan protein yang tinggi. Agar tokek menjadi cepat besar dan gemuk, ada yang bilang diberi <b>udang kering</b>/ebi atau <b>telur rebus</b>.</span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"> air minumnya adalah:</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"> - Air hujan (tampung langsung yg jatuh dr langit)</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"> - Air sumur (jgn air ledeng atau PAM)</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"> - Air yg mengandung mineral tinggi (spy kuat dan tdk mudah mati</span></span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Dari berbagai sumber yang saya baca, ternyata tokek memiliki beberapa manfaat juga. Secara tradisional, daging tokek bermanfaat untuk mengobati penyakit asma dan penyakit kulit (gatal-gatal, korengan, kudis, eksim, dll). Di beberapa daerah tokek sudah sejak lama, diproses menjadi tokek k</span><span style="font-size:100%;">ering atau dendeng tokek, untuk dikonsumsi sebagai bahan obat tradisional atau untuk dibuat menjadi makanan kesehatan. Tokek kering ini bahkan sudah sejak lama telah menjadi komoditi eksport ke manca negara.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Manfaat lainnya yang masih belum dapat dipastikan kebenarannya adalah adanya “issue” yang mengatakan bahwa lidah atau empedu dari tokek berukuran besar, dapat diolah untuk dijadikan obat penyembuhan terhadap penyakit HIV AIDS. Dan hal ini pula yang diduga mendongkrak harga jual tokek berukuran besar, laku terjual dengan harga puluhan bahkan ratusan juta rupiah per-ekornya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Ada beberapa cara mengolah daging tokek untuk pengobatan, pertama tokek diambil untuk dibakar sampai hangus. Setelah itu ditumbuk/dihaluskan agar menjadi bubuk, bubuk tokek tersebu</span><span style="font-size:100%;">t dicampur dengan sedikit kopi dan diseduh dengan air panas, seperti layaknya menyeduh secangkir kopi.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Cara kedua mengolah daging tokek adalah dengan menggoreng daging tokek (sudah dikuliti) dengan menggunakan bumbu-bumbu sesuai dengan selera masing-masing. Tokek yang dijadikan camilan (makan kering), layaknya belut goreng, juga sudah lama ada yang memproduksi dan memperdagangkannya.<br /></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Soal khasiat tokek untuk penyembuhan penyakit AIDS, sampai saat ini belum bisa dipastikan Depart</span><span style="font-size:100%;">emen Kesehatan. Sebab belum ada penelitian yang sahih dari lembaga penelitian manapun terkait kabar kalau tokek bisa menyembuhkan penyakit AIDS.<br /><br />Tokek tetap menjadi primadona lantaran diyakini punya daya mistis. Kalau di Jepang tokek dijadikan salah satu perlengkapan ritual, bagi sebagian besar masyarakat Tionghoa, tokek dianggap bisa membawa peruntungan atau hoki. Seekor Tokek bisa dianggap membawa hoki berpatokan pada jumlah suara yang dikeluarkannya. Sebab masing-masing tokek mengeluarkan jumlah suara yang berbeda. Ada yang 21 kali, 17, 15, 9, 7, dan 5 kali. Jumlah suara yang dikeluarkan tiap-tiap tokek, tidak pernah berkurang atau lebih.<br /><br /></span></p><span style="font-size:85%;">Sumber : </span><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:85%;">Warung-unik.blogspot</span><br /></span>Djanoearhttp://www.blogger.com/profile/05253545807999599051noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6560988801044437437.post-69780155572431993402009-11-29T15:40:00.001+07:002009-11-29T15:56:20.501+07:00Memelihara Tokek<span style="font-family: arial;">Pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan beberapa informasi mengenai pemeliharaan Tokek yang mana bertujuan MEMELIHARA. Bukan seperti pengepul dalam jumlah besar. Kalau seperti itu cukup dibuatkan gudang dan taruh semua </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> disana , sudah selesai . Sudah bukan rahasia lagi jika sudah ada </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> yang dikeringkan lalu diexport. Karena jika dikeringakan tidak mempengarui berat ataupun ukuran. Menurut para pengepul yang saya tanya.</span> Berikut informasi yang bisa kami sampaikan berdasarkan sharing dengan beberapa peternak sekaligus pengepul Tokek .<br /> <br /><span style="font-weight: bold; font-family: arial;"></span><br /><ol><li><span style="font-family: arial;">T</span><span style="font-family: arial;">ahan lapar, serta tahan cuaca , </span><span style="font-family: arial;">Jadi kalo </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> gak diberi makan selama 1 minggu atau 2 minggu, itu tidak ada masalah. Ataupun dicuaca panas atau dingin itu juga tidak masalah.</span><span style="font-family: arial;"></span></li><li><span style="font-family: arial;"></span><span style="font-family: arial;">Agak kanibal</span><span style="font-family: arial;"> , Jadi jika dia kumpul jadi 1 kandang, dan merasa lapar,dia bersifat kanibal. </span><span style="font-family: arial;">Dia mempunyai pedoman siapa yang kuat dia yang menang, jadi ada hukum rimba di sini. Jadi saran saya 1 kandang 1 </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;">. Supaya tidak ada persaingan makanan.</span><span style="font-family: arial;"></span></li><li><span style="font-family: arial;"></span><span style="font-family: arial;">Mudah stres</span><span style="font-family: arial;"> , Dan Karena </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> yang gampang stres, maka sekali diletakan dikandang, jangan dipindah pindah lagi baik </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> maupun kandangnya. Tujuannya supaya </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> tidak stres yang mana mengurangi nafsu makan. Sebenarya kematian </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> sebaian besar diakibatkan oleh stres. </span><span style="font-family: arial;"></span></li><li><span style="font-family: arial;">Penempatan kandang diusahakan cari tempat yang sesuai. Tempatnya usahakan di luar, kalo bisa dibawah pohon. Tujuanya supaya tetap merasa di alam.</span><span style="font-family: arial;"></span></li><li><span style="font-family: arial;">Untuk adaptasi </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> dari ditangkap dan masuk kandang, biasanya </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> tidak mau makan selama 2 minggu ato bahkan lebih. Tapi jika kandang dibuat dari kayu, adaptasi akan menjadi lebih cepat. Jadi kami sarankan buat kandang dari kayu.</span><span style="font-family: arial;"></span></li><li><span style="font-family: arial;">Tujuan memisahkan per kandang yaitu supaya </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> tidak bertelur atau berkembang biak. Karena tujuan utama kita yaitu membesarkan bukan membudidayakan.</span><span style="font-family: arial;"></span></li><li><span style="font-family: arial;">Untuk ukuran kandang bebas, syaratnya harus dari kayu, dan agak gelap. di maksud gelap semua tertutup kecuali pintu mengunakan kawat streamin. Dan usahakan max 2 ekor </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a> dalam 1 kandang. kebanyakan menggunakan bekas lemari baju dari kayu, di modif dengan pintu menggunakan kawat streamin.<span style="font-family: arial;"></span></li><li><span style="font-family: arial;">Untuk makanan, menurut dokter hewan. belum ada obat atau vitamin yang bisa membesarkan binatang ini. Tapi dia memberi saran, bahwa serangga adalah makanan favorit </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;">. Ini akan merangsang </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;"> menjadi lebih besar. Dalam hal ini menggunakan jangkrik sebagai makanan </span><a style="font-family: arial;" href="http://artikelindonesia.com/tag/tokek" class="st_tag internal_tag" rel="tag" title="Posts tagged with Tokek">tokek</a><span style="font-family: arial;">.</span> bisa juga kita memberikan makan Nasi di campur dengan telur ayam.<br /></li></ol><span style="font-family: arial;"> </span><br /><span style="font-family: arial;"> Untuk kenaikan berapa ons atau berapa lama, itu tidak bisa diprediksi.</span><span style="font-family: arial;"> Demikian semoga bermanfaat<br /></span>Djanoearhttp://www.blogger.com/profile/05253545807999599051noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6560988801044437437.post-89438127395812506892009-11-29T15:14:00.000+07:002009-11-29T15:20:12.358+07:00Daging Tokek serta manfaatnya<p>TOKEK adalah sejenis reptil kecil untuk penyebutan lain dari “Cecak” yang berukuran besar. Tokek, merupakan cecak besar, berkepala besar, berkulit kasar dengan bentuk bintil besar-besar. Pada umumnya berwarna dasar abu-abu kebiruan atau abu-abu kehijauan dan <span id="more-970"></span>ada yang agak kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik berwarna merah bata atau bintik-bintik kekuning-kuningan. Bentuk pangkal ekor ada yang membulat dan ada yang berbentuk persegi, kebagian ujung akan bulat memanjang. Bagian ekor berwarna belang-belang dengan beberapa baris bintil-bintil berwarna sesuai warna bagian tubuh lainnya. Tokek juga ada yang berwarna putih susu atau kuning polos (albino), bahkan ada yang berwarna dasar hitam polos atau belang hitam putih.</p> <p>Ada yang mengatakan bahwa untuk membedakan jenis kelamin tokek, dapat dibedakan berdasarkan warna bintik-bintiknya. Tokek berjenis kelamin jantan, bintik-bintiknya berwarna merah bata dan berwajah sangar atau “kasar”. Sedangkan yang berjenis kelamin betina, bintik-bintiknya berwarna kekuning-kuningan dan berwajah halus atau “ayu”. Membedakannya juga bisa dari bentuk kepala, bentuk kepala agar panjang adalah berjenis kelamin jantan dan bentuk kepala agar pendek adalah berjenis kelamin betina.</p> <p>Keistimewaan lain dari tokek adalah kemampuannya memutuskan ekornya sendiri, untuk menyelamatkan diri disaat terancam bahaya (sama seperti perilaku cicak pada umumnya) dan bertujuan untuk mengelabui atau mengalihkan perhatian pihak lawannya. Sehingga ia memiliki kesempatan untuk melarikan diri, bahkan tanpa ekor ia akan lebih cepat berlarinya. Pangkal ekor yang terputus itupun dalam waktu beberapa minggu sudah akan tumbuh kembali.</p> <p>Adapun pakan tokek terdiri dari beragam jenis, antara lain berbagai jenis serangga (jangkrik, kecoa, belalang, lipan), cicak kecil, burung kecil, tikus kecil dan lain sebagainya.</p> <p>Dari berbagai sumber yang saya baca, ternyata tokek memiliki beberapa manfaat juga. Secara tradisional, daging tokek bermanfaat untuk mengobati penyakit asma dan penyakit kulit (gatal-gatal, korengan, kudis, eksim, dll). Bahkan di beberapa daerah ada yang mempercayai bahwa mengkonsumsi daging tokek dapat bermanfaat sebagai obat penambah gairah seksual bagi kaum pria.</p> <p>Bahkan tokek sudah sejak lama, diproses menjadi tokek kering atau dendeng tokek, untuk dikonsumsi sebagai bahan obat tradisional atau untuk dibuat menjadi makanan kesehatan. Tokek kering ini bahkan sudah sejak lama telah menjadi komoditi eksport ke manca negara.</p> <p>Manfaat lainnya yang masih belum dapat dipastikan kebenarannya adalah adanya “issue” yang mengatakan bahwa lidah atau empedu dari tokek berukuran besar, dapat diolah untuk dijadikan obat penyembuhan terhadap penyakit HIV AIDS. Dan hal ini pula yang diduga mendongkrak harga jual tokek berukuran besar, laku terjual dengan harga puluhan bahkan ratusan juta rupiah per-ekornya.</p> <p>Ada beberapa cara mengolah daging tokek untuk pengobatan, pertama tokek diambil untuk dibakar sampai hangus. Setelah itu ditumbuk/dihaluskan agar menjadi bubuk, bubuk tokek tersebut dicampur dengan sedikit kopi dan diseduh dengan air panas, seperti layaknya menyeduh secangkir kopi.</p> Cara kedua mengolah daging tokek adalah dengan menggoreng daging tokek (sudah dikuliti) dengan menggunakan bumbu-bumbu sesuai dengan selera masing-masing. Tokek yang dijadikan camilan (makan kering), layaknya belut goreng, juga sudah lama ada yang memproduksi dan memperdagangkannyaDjanoearhttp://www.blogger.com/profile/05253545807999599051noreply@blogger.com